Taput Butuh PTN Segera

Taput Butuh PTN Segera

TAPUT (SAMUDRANESIA ) - Tapanuli Utara (Taput) salah satu kabupaten yang sangat strategis untuk menjangkau Danau Toba yang masuk sebagai program sangat prioritas dikembangkan sektor wisata nya. Pasalnya selain memiliki fasilitas bandara, Taput satu dari 7 kabupaten yang terintegrasi dengan Danau Toba membidik mendirikan perguruan tinggi negeri. Tentunya jika hal ini segera terealisasi akan menambah pamor Kabupaten yang dipimpin Nikson Nababan tersebut.

"Pastinya keberadaan kampus akan menciptakan Sumber daya manusia yang unggul. Tidak saja mendidik masyarakat sekitar Taput, Sumut, anak anak Indonesia, tapi juga membidik para pelajar dari mancanegara,"ujar Nikson dalam satu kesempatan.

Bahkan target Nikson, kampus yang diangan-angankan menjadi rujukan studi banding dari beberapa kampus dalam Dan luar negeri kedepan. Baik dari segi penelitian taman bumi, sejarah, Religi karena Taput menyimpan berbagai sejarah peradaban budaya Dan masuk nya agama kristen ke Sumatera.

Menurut Nikson, pendirian universitas adalah hal yang mendesak dalam menyambut program pemerintah pusat menjadikan pengembangan destinasi Toba sebagai destinasi super prioritas.

"Taput yang dulu pusat keresidenan Tapanuli meliputi seluruh tanah Batak telah kesohor sejak zaman kolonial, akan tetapi termasuk kategori tertinggal di bidang fasilitas pembangunan hingga sekarang," latanya.

Segi sejarah, misalnya, kita melihat bagaimana kehadiran sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Ibukota Taput, Tarutung, 1927, sehingga mengantarkan tokoh-tokoh Batak seperti Tahi Bonar (TB) Simatupang (1920-1990) atau penyair nasional yang melegenda, Sitor Situmorang (1923-2014). Konon, orang-orang yang bisa sekolah di MULO adalah orang hebat di zamannya dan MULO Tarutung adalah salah satu yang terbaik di luar Pulau Jawa.

Namun, sesudah Indonesia merdeka, pembangunan di Taput yang dulu meliputi wilayah Kabupaten Dairi sekarang, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Samosir, justru berjalan stagnan. Jika dibandingkan dengan pembangunan keresidenan Sumatera Timur, keresidenan Tapanuli jelas tertinggal jauh. Padahal, Sumatera Utara dibentuk hasil penggabungan keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli.

Kawasan Tapanuli dengan aset nasional dan internasionalnya, seperti Danau Toba atau tambang emasnya, sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas internasional pula. Sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak menjamin suatu negara atau daerah bisa sejahtera. Sebaliknya, SDM berkualitas mampu mengangkat taraf hidup jauh lebih maju walaupun tidak memiliki SDA cukup. Contohnya cukup dekat, yakni Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.

"Kenapa Amerika Serikat memimpin hampir semua aspek kekuatan global; ekonomi, teknologi-komunikasi, industri dan militer, karena mengidolakan pendidikan dan ilmu pengetahuan sebagai unsur terpenting kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak heran jika semua peralatan tercanggih tersedia di negeri Paman Sam itu. Mereka terus bekerja mencari temuan-temuan baru. Itu pula yang ditiru negara-negara lainnya yang kini telah menjadi negara maju seperti Jepang dan Singapura," urainya.

Lebih jauh, menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada 31 Desember 2015, pertarungan tidak main-main. Negara ini dituntut, mau tidak mau, memiliki daya saing internasional. Kuncinya terletak pada SDM berkualitas yang hanya bisa didapatkan dari pendidikan berkualitas pula.

"Sudah saatnya kita menjadi tuan di rumah sendiri. Dengan memiliki Sumber daya manusia yang Handal Dan kompeten,'" pungkasnya.

@PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri

https://youtu.be/fT6tG4R0aQw
Presiden Joko Widodo
Drs Nikson Nababan MSI

Posting Komentar

0 Komentar